JANGAN MENYAMAI YANG MAHA TINGGI
JANGAN MENYAMAI YANG MAHATINGGI
Di sorga banyak jabatan penting dan salah satunya adalah malaikat utama. Lucifer adalah salah satu malaikat utama pada awalnya. Lalu Lucifer jatuh ke dalam dosa.
Apa dosa Lucifer? Ingin *menyamai Yang Mahatinggi*. Ini adalah awal mula kesombongan saudaraku. Seorang ciptaan ingin menyamai Sang Penciptanya.
"Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!" (Yesaya 14:13-14)
Lalu apa tindakan Allah? Allah menurunkan Lucifer ke dunia orang mati atau dilemparkan ke bumi, yaitu ke bagian bawah bumi (liang kubur). Disitulah Lucifer mendirikan kerajaannya saat ini.
"Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur." (Yesaya 14:15)
Saudaraku, dosa kesombongan bukan berasal dari luar Iblis, tetapi berasal dari dalam blis sendiri. Jadi, jangan menyalahkan Iblis, jika Anda sombong saudaraku. Salahkanlah hati Anda sendiri.
Banyak orang diberi jabatan tinggi oleh Allah. Entah itu jabatan rohani atau jabatan pemerintahan. Ketika diberi jabatan tinggi, maka dia merasa sudah menjadi seperti *"Allah"* bagi manusia. Ini saya sebut dosa menyamai Yang Mahatinggi.
Bagaimana melawan dosa menyamai Yang Mahatinggi? Anda harus merendahkan diri Anda. Ini adalah bentuk *penyangkalan diri*. Semakin ditinggikan Allah, maka Anda harus semakin merendahkan hati Anda. Jangan ikuti keinginan hati Anda yang ingin meninggikan diri. Lawan hal itu...☝️
"Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya." (1 Petrus 5:5-6)
Sebagai hamba Allah, saya berkata: Ujian terbesar manusia bukan saat dirinya berada di bawah, tetapi saat dirinya berada di atas. Ketika Allah mengangkat Anda tinggi, bahkan lebih tinggi dari manusia yang lain, dan terus naik semakin tinggi, maka ingatlah pesan saya ini: Jangan menyamai Yang Mahatinggi....🙏
Semarang,hamba terhina dari Yang Mahatinggi
Komentar