MENYELESAIKAN MASALAH EKONOMI : BERI PERSEMBAHAN
MENYELESAIKAN MASALAH EKONOMI : BERI PERSEMBAHAN
Ada orang berkata: saya ada masalah ekonomi,bagaimana solusinya? Saya jawab: Anda mau lepas dari masalah ekonomi? Beri persembahan. Dia bingung; Kok malah beri persembahan?
Saudaraku, terkadang firman Allah itu susah untuk dimengerti. Mengapa? Sebab konsep manusia berbeda dengan konsep Allah. Konsep Allah di atas konsep manusia.
Manusia mengajarkan: Hemat pangkal kaya. Tetapi, Alkitab mengajarkan: Berilah dan kamu akan diberi. Memberi yang dimaksud adalah memberi bagi Allah dan sesama manusia. Aneh bukan...??
"Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38)
1. Memberi bagi Allah
"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan." (Maleakhi 3:10)
2. Memberi bagi manusia
"Engkau harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita, apabila engkau memberi kepadanya, sebab oleh karena hal itulah TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu. Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu." (Ulangan 15:10-11)
Saya sampaikan hal ini: Hukum ekonomi mengajarkan: Banyak pengeluaran, akan membuat modal berkurang. Tetapi, hukum Allah mengajarkan: Banyak memberi, akan membuat Anda banyak menerima. Berbeda bukan?
Saya sampaikan hal ini: Mentaati perintah Allah adalah kewajiban manusia. Tetapi, khusus untuk memberi bagi Allah atau memberi persembahan, maka itu *menyenangkan* (memberi persembahan persepuluhan) dan *memuliakan* Allah (memberi persembahan buah sulung). Catat hal ini saudaraku...
"Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya." (Amsal 3:9-10)
Sebagai hamba Allah, saya berkata: Terkadang, Anda harus memilih antara hukum ekonomi atau hukum Allah untuk menyelesaikan masalah ekonomi Anda saudaraku. Itu membutuhkan iman yang teguh untuk percaya kepada setiap janji-janji Allah. Percayalah, Ia yang berjanji adalah setia...Ya dan Amin!
"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13)
Memberi persembahan itu adalah contoh iman+ perbuatan.
IMAN + PERBUATAN = SEMPURNA
"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan." (Maleakhi 3:10)
Saudaraku, berdoa itu *iman* dan melakukan perintah Allah itu *perbuatan*. Alkitab menulis: Iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong (sia-sia).
"Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?" (Yakobus 2:20)
Saya beri ilustrasi ini: Anda mengalami masalah ekonomi dan berdoa kepada Allah. Itu adalah iman bahwa Anda percaya Allah berkuasa menolong Anda. Tetapi, Anda tidak percaya bahwa ketika Anda melakukan perintah Allah untuk memberi persembahan, maka Allah akan memberkati hidup Anda. Iman Anda sia-sia saja bukan...??
Saya sampaikan hal ini: Iman itu bekerja sama dengan perbuatan (melakukan perintah Allah) dan oleh karena Anda melakukan perbuatan-perbuatan itulah, maka iman Anda menjadi sempurna (menjadi kenyataan). Catat hal ini saudaraku.
"Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna." (Yakobus 2:22)
Baik keselamatan dan berkat tidak bisa Anda capai hanya dengan berdoa (iman) saja! Allah menuntut Anda melakukan perintah-perintah-Nya di dunia ini (perbuatan). Rumusnya adalah: *Iman + perbuatan = sempurna*...Amin!
Saya berharap firman Allah termeterai di setiap lubuk hati Anda dan Anda menjadi pelaku firman dan bukan hanya menjadi pendengar saja.
*"Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin." (Yakobus 1:22-23)*
Semarang,
Hamba terhina dari Yang Mahatinggi
Komentar