JANGAN LUPA MENGUCAPKAN PERNYATAAN SAAT MEMBERI BUAH SULUNG DAN PERPULUHAN KEDUA
JANGAN LUPA MENGUCAPKAN PERNYATAAN SAAT MEMBERI BUAH SULUNG DAN PERSEPULUHAN KEDUA
Bagi saudara-saudaraku yang memberi persembahan persepuluhan kedua dan buah sulung, maka jangan lupa mengucapkan *"pernyataan"* ini di hadapan Allah.
Catatan: Untuk buah sulung, maka Anda harus sujud menyembah kepada Allah, Bapa kita di sorga :
*1. Persepuluhan kedua*
Perintah ke-425: Membuat pernyataan ketika membawa persepuluhan kedua (Maaser Sheni) ke ruang kudus (Ulangan 26:13)
"Dan haruslah engkau berkata di hadapan TUHAN, Allahmu: Telah kupindahkan persembahan kudus itu dari rumahku, juga telah kuberikan kepada orang Lewi, dan kepada orang asing, anak yatim dan kepada janda, tepat seperti perintah yang telah Kauberikan kepadaku. Tidak kulangkahi atau kulupakan sesuatu dari perintah-Mu itu." (Ulangan 26:13)
*2. Buah sulung*
Perintah ke-560: Membaca bagian tentang persembahan buah sulung (Ulangan 26:5-10)
"Kemudian engkau harus menyatakan di hadapan TUHAN, Allahmu, demikian: Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja dan tinggal di sana sebagai orang asing, tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan banyak jumlahnya. Ketika orang Mesir menganiaya dan menindas kami dan menyuruh kami melakukan pekerjaan yang berat, maka kami berseru kepada TUHAN, Allah nenek moyang kami, lalu TUHAN mendengar suara kami dan melihat kesengsaraan dan kesukaran kami dan penindasan terhadap kami. Lalu TUHAN membawa kami keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat6 dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan yang besar dan dengan tanda-tanda serta mujizat-mujizat. Ia membawa kami ke tempat ini, dan memberikan kepada kami negeri ini, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan kepadaku, ya TUHAN. Kemudian engkau harus meletakkannya di hadapan TUHAN, Allahmu; engkau harus sujud di hadapan TUHAN, Allahmu." (Ulangan 26:5-10)
Semarang,
Hamba terhina dari Yang Mahatinggi
Komentar