APA ITU PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU

APA ITU PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU?

Perjanjian dalam Alkitab adalah ikatan antara Allah dan manusia.

Perjanjian dalam hukum Taurat terbagi atas dua, yaitu :
1. Perjanjian kekal (tidak bisa diubah)

Contoh perjanjian kekal adalah sunat dan hari Sabat. Karena perjanjian ini kekal, maka berlaku selama-lamanya. Kekal berarti abadi.

"Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal." (Kejadian 17:13)

"Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal." (Keluaran 31:16)

2. Perjanjian tidak kekal (bisa diubah).

Contoh perjanjian tidak kekal adalah perjanjian darah, yaitu hukum korban penebus dosa. Ketika Allah berfirman tentang darah sebagai pendamaian bagi nyawa manusia, Allah tidak menyebut itu kekal.

"Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa." (Imamat 17:11)

Saudaraku, saya fokus pada poin ke-2 di atas, yaitu perjanjian tidak kekal, yaitu perjanjian yang bisa diubah. 
Di masa lalu, Musa mengadakan perjanjian darah ini dan disebut "PERJANJIAN LAMA"

"Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: "Inilah darah perjanjian yang diadakan TUHAN dengan kamu, berdasarkan segala firman ini." (Keluaran 24:8)

Ketika Tuhan kita Yesus Kristus datang ke bumi, Dia mengubah perjanjian darah yang diadakan Musa dulu saat mengadakan perjamuan kudus (Perjamuan Malam). Yesus berkata: Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. Ini disebut "PERJANJIAN BARU"

"Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu." (Lukas 22:20)

Mengapa Yesus bisa mengubah perjanjian darah yang diadakan Musa di masa lalu? Sebab itu bukan perjanjian kekal. Dan Yesus tetap mengajarkan sunat dan hari Sabat. Mengapa? Sebab itu perjanjian kekal. Kekal berarti berlaku selama-lamanya. Kekal berarti abadi. Hal ini diperkuat oleh penglihatan tentang zaman baru oleh nabi Yehezkiel, dimana sunat dan hari Sabat tetap berlaku di kerajaan 1000 tahun nanti. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya...Amin! 

a. Sunat berlaku di kerajaan 1000 tahun

"Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak seorang pun dari orang-orang asing yang hatinya dan dagingnya tidak bersunat, boleh masuk dalam tempat kudus-Ku, ya setiap orang asing yang ada di tengah-tengah orang Israel." (Yehezkiel 44:9)

b. Hari Sabat berlaku di kerajaan 1000 tahun

"Di dalam sesuatu perkara mereka harus bertindak sebagai hakim dan mereka harus menghakiminya menurut peraturan-peraturan-Ku; mereka harus berpegang pada hukum-hukum-Ku dan ketetapan-ketetapan-Ku pada hari-hari raya-Ku dan menguduskan hari-hari Sabat-Ku." (Yehezkiel 44:24)

Ingat...Yesus hanya mengubah perjanjian darah, yaitu perintah ke-491 dalam hukum Taurat, tentang hukum korban penebus dosa. Mengubah bukan menghapuskan perintah ke-491 itu. Catat hal ini saudaraku.
Perintah ke-491: Memelihara prosedur korban penghapus dosa (Imamat 6:25)

"Katakanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban penghapus dosa. Di tempat korban bakaran disembelih, di situlah harus disembelih korban penghapus dosa di hadapan TUHAN. Itulah persembahan maha kudus." (Imamat 6:25)

Apa yang diubah oleh Yesus? Media bagi korban penghapus dosa itu, yaitu dari darah binatang digantikan oleh darah Yesus. Ini disebut "PERJANJIAN BARU" 

"Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu." (Lukas 22:20)

Tetapi, satu hal ini harus Anda catat saudaraku, yaitu: Perjanjian baru memiliki  "MASA WAKTU". Masa waktunya hanya sekitar 2000 tahun saja. Ini disebut masa "KASIH KARUNIA". 
Di kerajaan 1000 tahun nanti, perjanjian baru ini dihentikan.

Perjanjian baru berlaku selama Bait Suci Kedua diruntuhkan dan Bait Suci Ketiga dibangun nanti. Rasul Paulus menulis di Kitab Ibrani bahwa pada kedatangan kedua kali, Yesus tidak menanggung dosa lagi.

"Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia." (Ibrani 9:28)

Saudaraku, berlakunya kembali korban penghapus dosa di kerajaan 1000 tahun nanti diperkuat oleh penglihatan tentang zaman baru di Kitab Yehezkiel. Allah berfirman tentang berlakunya kembali korban penghapus dosa itu di kerajaan 1000 tahun nanti.

"Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, beginilah firman Tuhan ALLAH: Beginilah peraturan mengenai mezbah itu: Ketika sudah selesai dibuat dan hendak mempersembahkan korban bakaran di atasnya dan menyiramkan darah padanya, berikanlah kepada imam-imam orang Lewi dari keturunan Zadok seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa, sebab merekalah yang boleh mendekat kepada-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian, demikianlah firman Tuhan ALLAH." (Yehezkiel 43:18-19)

Semarang
Hamba terhina dari Yang Mahatingg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGAPA SEMUA HARI RAYA DALAM AGAMA KRISTEN YANG LAMA TIDAK TERTULIS DI ALKITAB?

DOSA ITU MENGIKAT

PESAN BAPA,BULAN BARU 27 APRIL 2025