YESUS MEMPERTOBATKAN ORANG ISRAEL KEMBALI KEPADA HUKUM TAURAT
YESUS MEMPERTOBATKAN ORANG ISRAEL KEMBALI KEPADA HUKUM TAURAT
Di dunia ini, ada dua pengajaran tentang Yesus, yaitu
1. Yesus Rabi Yahudi
2. Yesus yang lain (penyesatan)
"Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima." (2 Korintus 11:4)
Saya fokus pada Yesus Rabi Yahudi di atas:
Kedatangan Yesus untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa.
"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1:21)
Defenisi dosa di Alkitab adalah pelanggaran hukum Allah. Hukum Allah yang dimaksud adalah hukum Taurat/Torah.
(Torah = instruksi Allah= perintah Allah).
"Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah." (1 Yohanes 3:4)
Lalu bagaimana keadaan bangsa Israel saat Yesus datang ke bumi?
Bangsa Israel dalam keadaan berdosa kepada Allah, yaitu :
a. Bangsa Israel tidak melakukan hukum Taurat
"Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang pun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?" (Yohanes 7:9)
b. Pemuka agama Yahudi hanya melakukan sebagian perintah hukum Taurat
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan." (Matius 23:23)
c. Pemuka agama Yahudi mengajarkan hukum Taurat tetapi tidak melakukannya
"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya." (Matius 23:2-3)
Alkitab tidak mencatat kehidupan Yesus sejak usia 12-30 tahun. Mengapa? Sebab Yesus mengikuti pendidikan Rabi (Midrash).
Pada umur 30 tahun lulusan Midrash baru diperbolehkan mengajar. Itulah sebabnya, Alkitab menulis pada umur 30 tahun Yesus memulai pekerjaan-Nya.
"Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli." (Lukas 3:23)
"Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." (Markus 9:5)
Lalu mulailah Yesus tampil mengajar sebagai seorang Rabi, yaitu pengajar hukum Taurat.
Dalam khotbah-Nya di bukit, Yesus menyampaikan 3 poin penting tentang hukum Taurat, yaitu :
1. Yesus menyatakan tidak menghapus hukum Taurat
"Janganlah salah paham mengenai kedatangan-Ku. Aku datang bukan untuk menghapuskan Hukum Musa dan pengajaran para nabi, melainkan untuk menggenapkannya." (Matius 5:17, Alkitab Firman Allah Yang Hidup)
2. Yesus menyatakan hukum Taurat berlaku
"Dengan sesungguhnya Aku berkata: Setiap hukum dalam Kitab Suci akan tetap berlaku sampai tujuannya tercapai." (Matius 5:18, Alkitab Firman Allah Yang Hidup)
3. Yesus melarang menghapuskan hukum Taurat
"Oleh karena itu, jika ada orang yang menghapuskan hukum yang terkecil sekalipun, dan mengajar orang lain berbuat demikian, maka ia akan menjadi yang terkecil dalam Kerajaan Surga. Tetapi mereka yang mengajarkan hukum Allah dan menaatinya, akan menjadi besar dalam Kerajaan Surga." (Matius 5:19, Alkitab Firman Allah Yang Hidup)
Singkat cerita, setelah Yesus naik ke sorga, beribu-ribu orang Yahudi bertobat, percaya kepada Yesus dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat .
Mereka inilah yang disebut "Kristen" (pengikut Kristus) pada zamannya.
Mereka adalah jemaat mula mula.
Dan mereka semua habis dibunuh dan dianiayaya oleh orang orang Romawi dan juga orang Yahudi yang benci dengan ajaran Yesus.
"Mendengar itu mereka memuliakan Allah. Lalu mereka berkata kepada Paulus: "Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat." (Kisah 21:20)
"Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen." (Kisah 11:26)
Mungkin Anda bertanya,mengapa kami di Indonsia ini diajarkan bahwa Yesus membatalkan hukum Taurat...?
Saya jawab: Sebab pengajar Anda adalah orang buta yang menuntun orang buta di dunia ini.
Saat ada ayat yang bertolak belakang mereka tidak mau mencari terjemahan yang lain atau teks aslinya.
Mereka dengan percaya diri menyatakan bahwa hukum Taurat telah batal.
Padahal hukum taurat lebih teguh dari langit dan bumi.
Tuhan Yesus saja tidak berani meniadakan satu iota saja,apalagi 1 perintah,apalagi 613 perintah.
Mengapa?
Karna hukum taurat itu Allah sendiri yang membuatnya.
Ditulis oleh jari Allah di 2 loh batu dan diberikan kepada Musa,lalu diuraikan menjadi 613 perintah yang dikatakan Allah sendiri kepada Musa.
Siapa gerangan yang berani membatalkan hukum Allah ini?
Dan Pauluspun juga tidak membatalkan hukum taurat ini.
Roma 2:13
Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
"Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang." (Matius 15:14)
Yesus mempertobatkan orang Israel untuk kembali kepada hukum Taurat. Saat Yesus datang kedua kali nanti dan menjadi Raja di kerajaan 1000 tahun, maka Yesus memberlakukan hari raya Pondok Daun bagi seluruh bangsa di bumi seperti tercatat di Zakharia 14:16-19.
Hari raya Pondok Daun adalah perintah ke-142 dalam hukum Taurat. Jadi, tidak ada Yesus yang membatalkan hukum Taurat di Alkitab! Itu pengajaran Yesus yang lain.
"Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun. Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan. Dan jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk menghadap, maka kepada mereka akan turun tulah yang ditimpakan TUHAN kepada bangsa-bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun. Itulah hukuman dosa Mesir dan hukuman dosa segala bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun." (Zakharia 14:16-19)
Perintah ke-142: Berdiam di dalam pondok-pondok daun tujuh hari selama hari raya Pondok Daun (Imamat 23:42)
"Di dalam pondok-pondok daun kamu harus tinggal tujuh hari lamanya, setiap orang asli di Israel haruslah tinggal di dalam pondok-pondok daun." (Imamat 23:42)
Semarang,
Hamba terhina dari Yang Mahatinggi
Komentar