PASKAH DAN HARI RAYA ROTI TAK BERAGI

Paskah dan Hari Raya Roti Tak Beragi


Mungkin diantara kita ada timbul pertanyaan mengapa hari paskah di Perjanjian Lama memperingati keluarnya bangsa lsrael dari perbudakan bangsa Mesir ,dan di Perjanjian Baru menjadi peringatan bangkitnya Tuhan Yesus.

Padahal firman Allah tidak dapat dibatalkan.


Yohanes 10:35

Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah — sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan —,


Karna kitab suci tidak dapat dibatalkan maka hari rayapun tidak dapat diganti.


Kita lihat ayatnya di PL

Keluaran 12:11 (TB) 

 Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN. 


Keluaran 12:14-15, 17 (TB)  Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.  

Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya; pada hari pertama pun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, dari hari pertama sampai hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan dari antara Israel. 

Jadi kamu harus tetap merayakan hari raya makan roti yang tidak beragi, sebab tepat pada hari ini juga Aku membawa pasukan-pasukanmu keluar dari tanah Mesir. Maka haruslah kamu rayakan hari ini turun-temurun; itulah suatu ketetapan untuk selamanya. 


Sudah jelas bukan bahwa peringatan paskah dan hari raya Roti tak beragi ditetapkan Allah sebagai ketetapan untuk selama lamanya.


Lalu mengapa sekarang paskah berubah menjadi hari peringatan Jumat Agung dan kebangkitan Yesus?

Karna ada yang merubahnya dengan dasar Yesus mati di hari Jumat dan bangkit di hari Minggu dan tidak berdasar dari yang tertulis di Alkitab.


Mari kita buktikan.

1. Tidak adanya kata hari raya Jumat Agung di Alkitab


2. Jika Yesus mati hari Jumat dan bangkit hari Minggu, maka tidak menggenapi Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.


"Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam." (Matius 12:40)


Jadi perhitungannya sebagai berikut :

1. Yesus mati di hari Rabu

2. Lalu hari Kamis adalah Sabat dari hari raya Roti Tidak Beragi( hari yang ke 7,ada pertemuan kudus)

3. Setelah Sabat hari raya Roti Tidak Beragi, Maria membeli rempah pada hari Jumat

4. Pulang membeli rempah mereka istirahat untuk merayakan hari Sabat (hari Sabtu)


Ada dua hari Sabat saat kematian Yesus saudaraku, yaitu: Sabat ke-1 yang disebut di Markus 16:1. Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus membeli rempah-rempah.


"Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus." (Markus 16:1)


Lalu Sabat ke-2, yaitu setelah Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus pulang dan mereka kembali beristirahat pada hari Sabat  menurut hukum Taurat di Lukas 23:56)


"Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat." (Lukas 23:56)


Kematian Yesus terjadi di 7 hari perayaan hari raya Roti Tidak Beragi. Sabat ke-1 adalah "Sabat" pada hari ke-7, yaitu hari pertemuan kudus/tidak melakukan pekerjaan berat pada hari raya Roti Tidak Beragi, dan Sabat ke-2 adalah hari Sabtu (Sabat menurut hukum Taurat).


"Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat." (Imamat 23:6-8)


Yesus makan Paskah di hari Kamis, lalu 6 hari kemudian, pada hari Rabu disalibkan. Lalu masuk hari Kamis, yaitu hari ketujuh hari raya Roti Tidak Beragi.


Itulah sebabnya, saat perjamuan kudus, Yesus mengambil roti (roti tidak beragi/matzah) dan memberi perintah bahwa inilah tubuh-Ku dan jadikan ini peringatan akan Aku. Maksud Yesus adalah: Hari raya Roti Tidak Beragi itulah sebagai peringatan akan hari sengsara dan kematian DiriNya. Bukan hari raya Jumat Agung.


"Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." (Lukas 22:19)


 Dalam 6 hari itulah, Yesus mengalami beberapa peristiwa di Lukas 22-23, yaitu :


1. Yesus dibawa ke hadapan Mahkamah Agama

2. Yesus dibawa ke hadapan Pilatus

3. Yesua dibawa ke hadapan Herodes

4. Yesus kembali dibawa ke hadapan Pilatus

5. Yesus dibawa untuk disalibkan

6. Yesus disalibkan dan mati


 Agama Yahudi memperingati hari raya Roti Tidak Beragi hanya sebagai peringatan hari keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir, tapi kita sebagai pengikut Kristus menjadikan hari raya Roti Tidak Beragi juga sebagai PERINGATAN akan Yesus. Peringatan akan minggu sengsara Yesus dan penyaliban Yesus di kayu salib.


 Perhatikan baik-baik makna hari raya Roti Tidak Beragi yang berlangsung selama 7 hari itu saudaraku, sesuai firman Allah di Keluaran 13:9 dibawah ini :


"Perayaan selama seminggu yang diadakan tiap-tiap tahun ini menjadi tanda bahwa kamu adalah umat-Nya yang terpilih, seakan-akan Ia telah memberikan tanda pada tangan dan dahimu sebagai lambang milik-Nya." (Keluaran 13:9, terjemahan Alkitab Firman Allah Yang Hidup)


Poin pentingnya adalah: dengan merayakan hari 7 hari raya Roti Tidak Beragi menjadi Tanda bahwa Anda adalah umat-Nya yang "terpilih" dan lambang "milik-Nya"...Amin! 


Semarang,15 September 2022

Hamba terhina dari Yang Mahatinggi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGAPA SEMUA HARI RAYA DALAM AGAMA KRISTEN YANG LAMA TIDAK TERTULIS DI ALKITAB?

DOSA ITU MENGIKAT

PESAN BAPA,BULAN BARU 27 APRIL 2025