MENGAPA BAPTISAN ANAK DIHAPUSKAN ?

MENGAPA BAPTISAN ANAK DIHAPUSKAN?


Sebab melanggar hukum Allah dan ajaran Yesus yang mula-mula  di Kitab Injil.

Saudaraku, baptisan adalah tanda pertobatan. Apakah anak bayi sudah mengenal dosa dan pertobatan? Belum bukan? Seorang anak harus diserahkan sebagai persembahan anak sulung kepada Allah, lalu ditebus, dan bukan dibaptis.


"Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api." (Matius 3:11)


Ketetapan tentang anak sulung diberikan Allah kepada bangsa Israel di tanah Mesir, sebelum Musa naik ke gunung Sinai untuk menerima hukum Taurat. Ketetapan anak sulung diberikan bersamaan dengan ketetapan hari raya Roti Tidak Beragi.


"Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka." Lalu berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Peringatilah hari ini, sebab pada hari ini kamu keluar dari Mesir, dari rumah perbudakan; karena dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN telah membawa kamu keluar dari sana. Sebab itu tidak boleh dimakan sesuatu pun yang beragi." (Keluaran 13:1-3)


Lalu ketetapan anak sulung itu dimasukkan ke dalam hukum Taurat. Penyerahan anak sulung adalah perintah ke-459 dan penebusan anak sulung adalah perintah ke-368 dalam hukum Taurat.

1. Perintah ke-459: Mengorbankan anak sulung hewan yang tahir/halal dan mempersembahkannya (Keluaran 13:2)


"Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka." (Keluaran 13:2)


2. Perintah ke-368: Menebus anak sulung laki-laki (Keluaran 13:13)


"Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus." (Keluaran 13:13)


Ajaran Yesus yang mula-mula mengajarkan ketetapan anak sulung itu. Alkitab mencatat: Yesus dipersembahkan sebagai persembahan anak sulung laki-laki bagi Allah. Anda pun harus diserahkan sebagai persembahan anak sulung kepada Allah dan menjadi milik kepunyaan Allah seperti Kristus saudaraku.


"Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah". (Lukas 2:22-23)


Karna babtisan anak tidak sesuai dengan firman Allah maka doktrin baptisan anak dihapus dan diganti dengan penyerahan anak sulung dan tebusan anak sulung kepada Allah. Barangsiapa  berani mengubah ketetapan Allah maka dia akan hangus lenyap di masa kesusahan besar nanti! Kembalilah kepada hukum Allah dan ajaran Yesus yang mula-mula.


"Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi. Sebab itu sumpah serapah akan memakan bumi, dan penduduknya akan mendapat hukuman; sebab itu penduduk bumi akan hangus lenyap, dan manusia akan tinggal sedikit." (Yesaya 24:5-6) 


Kapan waktu untuk penyerahan bayi ?


Saya memberi contoh kisah Yesus di Alkitab. Ketika lahir, Yesus disunat pada umur 8 hari, lalu diserahkan kepada Allah sebagai persembahan anak sulung. Sunat adalah perintah ke-17 dalam hukum Taurat.


"Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah" (Lukas 2:21-23)


Perintah ke-17: Menyunat anak lelaki (Kejadian 17:12)


"Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu." (Kejadian 17:12) 


Alkitab mencatat: Maria harus menggenapkan "waktu" pentahirannya menurut hukum Taurat, sebelum membawa Yesus ke Yerusalem untuk dipersembahan bagi Allah sebagai persembahan anak sulung. Waktu pentahiran adalah perintah ke-564 dalam hukum Taurat.


Perintah ke-564: Wanita yang bersalin najis (Imamat 12:2-5)


"Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan melahirkan anak laki-laki, maka najislah ia selama tujuh hari. Sama seperti pada hari-hari ia bercemar kain ia najis. Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu. Selanjutnya tiga puluh tiga hari lamanya perempuan itu harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas, tidak boleh ia kena kepada sesuatu apa pun yang kudus dan tidak boleh ia masuk ke tempat kudus, sampai sudah genap hari-hari pentahirannya. Tetapi jikalau ia melahirkan anak perempuan, maka najislah ia selama dua minggu, sama seperti pada waktu ia bercemar kain; selanjutnya enam puluh enam hari lamanya ia harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas." (Imamat 12:2-5)


Ada dua waktu pentahiran yang berbeda bagi anak laki-laki dan anak perempuan, yaitu :


1. Anak laki-laki : 7 hari najis dan 33 hari pentahiran darah nifas


2. Anak perempuan : 14 hari najis dan 66 hari pentahiran darah nifas


Jadi, Yesus diserahkan sebagai persembahan anak sulung kepada Allah saat  Dia berumur: 7 + 33 = 40 hari. Di waktu pentahiran selama 40 hari itulah, pada umur delapan hari, Kristus disunat.


Semarang

Hamba Terhina dari Yang Mahatinggi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGAPA SEMUA HARI RAYA DALAM AGAMA KRISTEN YANG LAMA TIDAK TERTULIS DI ALKITAB?

DOSA ITU MENGIKAT

PESAN BAPA,BULAN BARU 27 APRIL 2025